Hallow, melanjutkan
kembali review tentang Batrisyia Herbal Skincare. Setelah sebelumnya di Part 1 Disini aku membahas tentang review produknya kini di Part 2 aku bakalan cerita
progress Batrisyia Herbal Skincare diwajahku.
Jadi sebelum
menggunakan Batrisyia Herbal Skincare wajahku dipenuhi jerawat kecil-kecil yang
warnanya merah akibat sempet breakout, beruntusan, noda bekas jerawat
merajalela belum lagi komedo yang tidak bisa dihitung bagaikan butiran pasir
dilautan. Belum lengkap sampai disitu pori-pori wajah yang gede banget
kelihatan jelas seperti kulit jeruk, kalau wajah berminyak dan kusam sudah gak
usah aku sebutkan lagilah ya karena itu pasti xixixi.
Maka dari itu
ekspektasiku sangat besar kepada Batrisyia Herbal, berharap wajahku bakalan
mulus kaya wajah-wajah pengguna Batrisyia Herbal lainnya. Tapi awalnya sempet
takut juga bakalan purging dulu karena di beberapa orang ada yang sempet
mengalami purging dulu sampai berbulan-bulan akibat sebelumnya pakai krim yang
aneh-aneh. Mana komposisi utamanya adalah VCO, konon katanya VCO bisa ngedetox
kulit wajah yang pernah tercemar bahan-bahan kimia berbahaya juga. Hmm, tapi
tekadku sudah bulat lagian sebelum menggunakan Batrisyia Herbal aku sudah rajin
ngedetox kulit wajah dengan masker kefir jadi kemungkinan kalaupun mengalami
detox gakkan sampai parah hehe.
Seperti yang sudah aku katakan sebelumnya selama 3 malam aku pakai sesuai anjuran yaitu hanya mengoleskan acne oil di beberapa spot yang berjerawat saja di kulit wajahku tanpa menggunakan night creamnya.
Yang aku rasakan setelah 3 hari menggunakan acne oil, jerawatku memang cepat sekali kempesnya tetapi meninggalkan noda hitam yang terlihat jelas.
Barulah dimalam keempat aku tinggalkan acne oil dan mulai menggunakan serum fazathan / batrisyia dan night cream acne exclusive. Untuk siang hari dari hari pertama sudah menggunakan serum dan day cream acne exclusive. Tidak lupa tetap rutin menggunakan masker kefir dari Dapur Kefir setiap hari biar kulitnya tetap sehat.
Seminggu pertama penggunaan sih aku merasa wajahku biasa saja belum ada perubahan berarti cuma disiang hari wajah terlihat lebih glowing saja dari biasanya.
Setelah 2 minggu dibagian dagu mulai terasa kering, memang daerah itu kulitku sangat sensitif. Tapi disitulah mulai terasa perubahan yang positif yang aku sendiri tidak menyadarinya.
Teman sekantorku melihat ada sesuatu yang beda dengan wajahku, katanya terlihat lebih cerah, glowing kaya pake make up katanya. Aku lihat sih mungkin iya ya, tapi kulitnya terasa berminyak banget kalo semakin siang.
Setelah satu bulan aku sering banget perhatiin wajahku, nampak lebih putih, cerah, segar dan bercahaya, seneng deh lihatnya. Tetapi pori-pori diwajah kok rasanya terlihat lebih besar ya, hmmm mungkinkan karena si VCO itu kurang bersahabat dengan acne prone.
Dan tepat setelah 1,5 bulan waktu itu lagi bulan Rhamadhan juga. Kulit wajahku memang terlihat lebih putih dan cerah, tetapi jerawat besar-besar mulai bermunculan. Syukurlah gak keroyokan sekaligus. Tapi muncul satu, kempes lalu muncul lagi di tempat yang lain. Seumur-umur rasanya belum pernah jerawatan sampe segede gini, mungkin ukurannya kaya sebiji jagung. Ini terjadi hampir satu bulan selama bulan Rhamadhan dan yang bikin kesyel meninggalkan noda jerawat yang bandel.
Aku pikir mungkin aku mengalami purging saat itu jadi aku sabarin aja dan terus rutin perawatan. Tapi karena aku pikir bentar lagi mau lebaran, pengen wajahnya kinclong dong ya jadinya nambah produk skincarenya.
Waktu itu aku order masker peeling, dan karena belanjaan aku waktu itu mencapai 500 ribu jadinya dapat free facial wash, milk cleanser dan tonernya. Masker peeling sendiri harganya mahal ya menurutku 150 ribu dan isinya hanya kopi pilihan dan madu dan entah apalagi yang lainnya tapi dominan kopinya. Sebenernya sayang juga lebih baik beli kopi aja, air kopinya diminum dan ampasnya dijadiin masker lebih hemat kan hehe.
Masker peeling ini menurutku tidak cocok dipakai dikulit yang berjerawat, walaupun fungsinya sebenarnya memudarkan noda-noda bekas jerawat dan flek tetapi dikulit yang berjerawat malah membuat radang jerawatnya karena teksturnya sangat kasar. Jadinya jerawatku bertambah hmmm.
Kalau milk cleanser dan tonernya sih so so aja hasilnya dikulitku gak begitu ngefek.
Nah pas aku mudik lebaran saudara-saudaraku yang udah lama gak ketemu banyak yang bertanya sama aku. "Rin, wajahnya putihan" "Rin, pake apaan sih wajahnya putih"
Ah masa sih?? hehe, aku memang akuin kok wajahku terlihat lebih putih sekarang, tapi tekstur kulitku masih gak sebagus yang aku inginkan. Masih ada jerawatnya, noda jerawatnya, flek akibat terkena sinar mataharinya, pori-porinya terlihat sangat besar dan wajahnya gak kenyal-kenyal gitu.
Tetapi dengan penuh kesabaran aku terus saja lanjutkan pemakaian dan ditambah sama natural skincare lain. Aku pernah upload di instagram My night & day skincare routineku ini. Disitu aku tambah face oil teenage dream dan night cream secretessentia sebagai skincare rutinku.
Hasilnya, kulitnya Alhamdulillah jadi lebih bagusan. Memperbaiki tekstur kulit
aku dapatkan dari Face Oil Teenage Dream dan Night Cream Secretessentia sedangkan cerahnya
aku dapatkan dari Batrisyia Herbal Skincare.
Tetapi entah kenapa ya rasanya gak puas aja sama hasilnya diwajahku. Aku memvonis tipe kulitku ini adalah kulit yang sensitif, karena kalau dilihat dari ciri-cirinya kulitku gampang komedoan, gampang jerawatan, gampang merah-merah, gampang gatel dan noda-noda juga susah banget hilangnya.
Akhirnya aku cobain ganti night cream acne exclusivenya dengan night cream intensive khusus untuk yang kulitnya sensitif. Sebenernya aku terlalu berani banget ambil keputusan itu karena komposisinya ada perbedaan antara keduanya. Yang night cream intensive mengandung paraben dan bahan kimia apa gitu tapi gak berbahaya trus udah disarankan supaya tetap menggunakan night cream acne exclusive sama mba Nita tapi aku ngeyel.
NIGHT CREAM INTENSIVE |
Tekstur night cream intensive juga sangat berbeda dengan yang exclusive. Teksturnya sudah sangat halus dan wanginya bukan wangi jamu lagi.
Aku tetap gunakan night cream intensive ini bersamaan dengan skincare lain. Hasilnya kulit wajahnya lebih cerah dan putih lho tapi agak sedikit beda dari leher karena kulit leherku gak pernah dirawat alyas pake cream gak sampe leher hehe.
Hingga lama kelamaan aku kok merasa tekstur kulit wajahku jadi lebih kasar, kalau dipegang tuh gradagan banget. Banyak jerawat disekitar rahang dan dagu, udah kaya jenggot gitu rasanya. Belum lagi banyak noda bekas jerawat.
Komedo juga masih banyak, pori wajah tetap aja gede hmm. Dan lama kelamaan kok aku merasa kulit wajahku kalau pake day creamnya jadi agak kusam ya, makin siang makin kusam gak ada manis-manisnya. Jadi terlihat lebih gelap warna kulitnya kalau pake day creamnya belum lagi kelihatan tekstur kulitnya gak bagus. Tapi kalau gak pake apa-apa kulitnya malah bagus terlihat cerah dan seger kalau pake make up malah dekil, aneh kan.
Sepertinya aku gak cocok tuh sama night cream intensive karena waktu pakai yang acne exclusive kulitnya malah bagus.
Perjuanganku tidak berhenti sampe disitu. Akupun tertarik pakai serum fazathan extra dari Batrisyia yang harganya sumpeh mahal 240 ribu bok. Konon katanya serum fazathan extra ini 3 x lebih ampuh mengusir jerawat. Buktinya?? hmm aku malah gak cocok pakai ini, jerawat disekitar rahang dan dagu makin menjadi walau dari jarak jauh gak kelihatan tapi terasa gatel banget apalagi kalau lagi pakai hijab. Jadinya si serum fazathan extra ini gak aku pakai sampai habis.
Nah hingga akhirnya akupun bosan dengan perawatan Batrisyia Herbal Skincare dan perlahan aku tinggalkan setelah 4 bulan aku bersamanya xixixi. Akupun coba fokus ke skincare lain kaya secretessentia, marun aromaterapi, nature green.
Walau begitu keluargaku masih pakai sabun herbalnya. Adikku sendiri yang sekarang kelas 1 SMA punya masalah kulit berjerawat, berminyak dan kusam. Dia pakai sabun herbal Batrisyia yang rasanya macam-macam kaya sabun beras, bengkuang, susu, komplit dan hasilnya cocokloh. Wajahnya Alhamdulillah gak berminyak kaya dulu trus jerawatnya juga udah mendingan paling tinggal beruntusan aja masih ada beberapa. Anggota keluarga yang lain juga pakai dan suka sama sabun herbalnya. Aku juga pernah pakai dan suka juga.
Jadi alesannya aku meninggalkan Batrisyia Herbal Skincare selain aku gak cocok sama Night Cream Intensivenya, aku juga merasa walaupun kulit jadi putih tetapi tekstur kulit gak bagus. Jerawat juga masih banyak gak hilang tuh. Sepertinya kulitku sudah jenuh dengan Batrisyia. Aku membutuhkan skincare yang bener-bener tepat untuk kulit wajahku. Dan lagi sekarang banyak olshop penjual Batrisyia Herbal Skincare yang beralih menjual SR12 Herbal Skincare. Walaupun banyak juga yang masih jualan Batrisyia Herbal Skincare. Entahlah, apakah Batrisyia dan SR12 itu saudaraan atau gimana, satu pabrik atau gimana. Keduanya tetap mengusung konsep herbal pada produknya. Apakah dirasa lebih menguntungkan jualan SR12 Herbal Skincare atau entahlah.
Nah itulah kisahku bersama Batrisyia Herbal, semoga bermanfaat ya.
Thank you....
Adk ipar saya pake ini udh mau 2th kyk nya,emang muka nya putih tp pori" wajah nya besar saya liat,dy merasa kulit nya udh bagus n merasa kulit wajah nya udah cantik,tp saya gk tertarik dg si batrisyia ini mengusung nama nya herbal n alami tp di ingredient nya msh ada bahan kimia nya..
ReplyDeleteJd bagi saya no deh, mau tanya secretesentia apa satu produk dg sensatia botanicals?
Mksh ya info nya bermanfaat sekali
aku prnh make ini cukup lama, awalnya bagus, tp lama2 kulitku jd kusam bgt, maah jd kaya angus gitu, apa krn mngandung vco, yg katanya mrp agen skin tanning? ntahlah, sampe akhirnya aku nyerah, dan pindah k produk jafra
ReplyDelete