Masih nulis
tentang cerita liburanku selama 2 hari di Ciwidey nih hihi. Setelah kami
mengunjungi Ciwidey Valley Resort, ceritanya ada disini selanjutnya kamipun
melanjutkan perjalanan sambil mencari tempat penginapan yang paling cocok
sesuai dengan keinginan dan budget kami tentunya wkwkwk. Kamipun sempet
berhenti di salah satu cottage yang lekatnya setelah Kawah Putih, nama
cottagenya lupa deh. Pas kami cek ternyata kayanya kurang nyaman deh nginep
disana apalagi yang tersedia cuma tinggal satu cottage lagi gak ada pilihan.
Akhirnya kamipun melanjutkan perjalanan dan tepat sebelum belokan menuju
perkebunan Rancabali kamipun menemukan banyak homestay disepanjang pinggir
jalan raya. Nah ada sebuah homestay yang posisinya tidak terlalu pinggir jalan
tapi terhalang oleh warung dan kamipun coba buat datengin itu homestay. Setelah
berbincang-bincang dan mengecek kondisi rumahnya kamipun memutuskan untuk
bermalam di homestay tersebutlah. Rate permalamnya 500 ribu saja dengan
fasilitas 2 kamar, 1 kamar mandi lengkap dengan shower air panas, dapur dan
living room. Sebenernya sih bisa dapet 400 ribu permalam tapi karena waktu itu
ada calonya jadi jatohnya 500 ribu. Tapi gapapalah yah kita berbagi hehehe.
Setelah
menitipkan barang-barang, kamipun melanjutkan perjalanan kami mumpung cuaca
belum hujan. Karena aku tuh dari dulu pengen banget ke Situ Patenggang,
akhirnya kamipun menuju kesana.
Situ Patenggang
atau Situ Patengan adalah sebuah danau yang sangat indah yang disekitarnya
dikelilingi oleh pemandangan kebun teh. Letaknya sendiri dari perkebunan teh
Rancabali tidak terlalu jauh, mungkin hanya sekitar 10-15 menitan aja,
posisinya persis setelah pintu masuk Glamping Lakeside Rancabali.
Tiket masuknya
sendiri terbilang cukup murah, hanya bayar 20 ribuan aja per orang kalian bisa
puas menikmati keindahan danau yang begitu cantik di Ciwidey ini.
Begitu
melewati pintu masuk, perasaan kagum dan takjubpun timbul dihati ini.
MasyaAllah dari kejauhan Situ Patenggang ini sangatlah mempesona, damai,
tenang, begitu memanjakan mataku. Akupun pengen banget turun motor dan naik
kekebun teh buat lihat keindahan Situ Patenggang ini dari atas. Namun sayang
begitu sampai sana hujanpun tiba ahahaha.
Siang itu
suasananya begitu ramai, tempat parkir kendaraanpun penuh banget. Sayangnya
cuacanya hujan dan payungku ketinggalan dipenginapan, jadinya kita
hujan-hujanan deh, gapapalah romantis kan hehehe.
Nah begitu
kita sedang berjalan-jalan disekitaran danau, tiba-tiba ada yang nawarin naik
perahu. Karena kita penumpang terakhir makanya dikasih murah lho. Biasanya 30
ribu per orang, tapi kita cuma ditawarin 20 ribu aja per orang, mayan kan
Alhamdulillah hahaha.
Sebenernya si
Abi tuh orangnya takutan kalau naik perahu, takut kejebur, takut jatoh. Mungkin
karena dia merasa badannya gemuk takut perahunya gak kuat bawa dia
hahaha.
Dan kamipun sangat menikmati perjalanan di perahu yang cukup lama ini. Kami bisa melihat pemandangan air Situ Patenggang yang begitu romantis, cantik, dan menakjubkan. Sungguh buatku ini adalah pengalaman naik perahu yang paling menyenangkan. Situ Patenggang ini begitu mendamaikan dan memberi ketenangan.
Setelah kurang
lebih 15 menitan kamipun tiba ditujuan kami yaitu di Batu Cinta. Konon Batu
Cinta itu adalah tempat pertemuan Ki Santang dan Dewi Rengganis setelah sekian
lama tidak bertemu. Mitosnya juga nih yang singgah di Batu Cinta tersebut dan
mengelilingi Pulau Asmara akan senantiasa mendapatkan cinta abadi seperti Ki
Santang dan Dewi Rengganis. Tapi sayangnya pas kita ke Batu Cinta, pulau kecil
tersebut tidak kelihatan karena musim hujan jadi ketinggian airnya menutupi Batu
Cinta tersebut.
Oiya dari Batu
Cinta ini juga kita bisa melihat pemandangan Glamping Lakeside Rancabali. Namun
jika kalian ingin masuk ke Glamping, perlu bayar tiket masuk lagi. Karena
antara Glamping Lakeside dengan Situ Patenggang itu beda pengelola, yang satu
oleh swasta dan yang satu oleh negara.
Menurutku sih
kalau hanya sekedar ingin menikmati pemandangan danau, di Situ Patenggang juga
sudah sangat cukup tapi kalau ingin merasakan sensasi yang berbeda berada di
kapal pinisi maka harus banget ke Glamping Lakeside.
Setelah kurang
lebih 30 menit kami berada di Batu Cinta akhirnya perahu kamipun melanjutkan
perjalanan arah pulang, kali ini dengan jalur yang berbeda dari arah
kedatangan. Sungguh kami begitu menikmati perjalanan romantis di perahu ini,
sungguh pengalaman luar biasa yang tak bisa aku lupakan bisa naik perahu di
danau yang romantis Situ Patenggang ini.
Sesampainya
kami di dermaga, tiba-tiba hujanpun turun sangat deras. Kamipun dengan terpaksa
berteduh disekitaran saung-saung yang ada di Situ Patenggang cukup lama. Hingga
akhirnya begitu hujan sudah mulai berhenti kamipun mampir ke warung tempat
jualan makanan yang ada di sekitar Situ Patenggang. Harga makanan dan minuman
disana juga terbilang murah, untuk satu porsi makanan mulai dari 10 ribu sampe
25 ribuan aja.
Akhirnya
setelah cukup lelah kamipun kembali ke homestay tempat dimana kami menginap,
berhubung hujanpun terus-terusan turun dan tak mau berhenti juga akhirnya kami
putuskan buat beristirahat saja.
Ceritanya
selanjutnya bakal aku lanjut di next post ya, biar gak kepanjangan hehehe.
Comments
Post a Comment